Studi Kelayakan Bisnis pada Toko Aksesoris CV.Barokah

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO AKSESORIS CV.BAROKAH

    Makalah    
Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Kelompok
Program Study Ekonomi Islam

 

Disusun oleh  :

 

M. Alimul Hakim                       : 13190149

 

Dosen Pembimbing     : CYLVIA VITRA NORA S.Pd. M.Si
Mata Kuliah                : Studi Kelayakan Bisnis

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM

JURUSAN EKONOMI ISLAM

UIN RADEN FATAH

PALEMBANG

2015


 

Kata Pengantar

 

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Kami Panjatkan Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang masih memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya kepada kami sehingga bisa menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis Pada Toko Aksesoris CV.Barokah”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang diberikan oleh dosen sebagai tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, selain itu juga sebagai pengembangan wawasan ilmu Ekonomi Islam, sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan juga orang lain.

Akhirnya kami menyadari bahwa dalam makalah ini pastinya banyak kesalahan dan kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

 

 

 

                                                                        Palembang, 16 Desember 2015

 

 

 

                                                                                                                                                                Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Di abad 21 ini dimana setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian, ketrampilan dan juga kreatifitas sebagai nilai jual lebih pada dirinya untuk mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan sesuai dengan ilmu dan bidangnya masing- masing. Apalagi sekarang ini dunia bisnis sudah menggunakan alat-alat teknologi dan informasi teknologi untuk memudahkan akses dan juga operasi usahanya. Terlihat sekarang ini seperti usaha manufaktur yang dulunya masih menggunakan cara tradisional yaitu masihmenggunakan sebagian besar tenaga manusia dan sekarang sudah tergantikan oleh mesin-mesin yang canggih dengan kemampuan memproduksi berkali-kali lipat daripada menggunakan tenaga manusia. Contoh lainnya seperti menjamurnya internet yang memberikan berbaga iinformasi tanpa batas.Untuk itu diperlukan pengetahuan yang luas tentang teknologi. Dengan pergeseran budaya dari menggunakan tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin dan juga informasi teknologi, sehingga orang-orang yang tidak memiliki keahlian, keterampilan dan juga kreatifitas sebagai nilai jualnya akan tersingkir atau mengalami pemutusan hubungan kerja bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan atau menjadi pengangguran bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan. Semakin tingginya angka pengangguran di Indonesia selain karena kualitas sumber daya manusianya yang rendah juga disebabkan lebih sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan dibandingkan jumlah tenaga kerja yang ada. Di Indonesia sudah banyak berdiri universitas-universitas yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia kerja. Dengan jumlah universitas yang ada saat ini calon-calon tenaga kerja yang dihasilkan sangat banyak sedangkan pertumbuhan lapangan pekerjaan tidak sebanding. Apalagi ditambah harus bersaing dengan calon tenaga kerja asing dengan kualitas yang berbeda. Usaha penjualan benda-benda yang dijadikan kado dan aksesoris yang merupakan peluang usaha yang menarik dikembangkan. Oleh karena itu, kami berminat melakukan penelitian terhadap usaha ini. Dari semua aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek ekonomi, sosial dan politik, aspek yuridis dan lingkungan dan aspek antisipasi resiko.

 


 

BAB II
PEMBAHASAN

 

 

A.                ASPEK PASAR DAN PEMASARA

1.      Bentuk Pasar

 Untuk memasarkan produk kami, maka telah ditentukan tujuan pasar mana yang akan kami masuki, dalam hal ini ada 2 bentuk pasar, yaitu: a. Pasar produsen yang dipilih adalah pasar persaingan sempurna, karena usaha aksesori sini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selagi mereka mampu. b. Pasar konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen dan pasar reseller, karena produk kami selain dibeli untuk digunakan pribadi juga dibeli untuk dijual kembali.

2.       Mengukur dan Meramal Permintaan

 Di asumsikan : Jumlah toko aksesoris di Palembang = 10 toko Jumlah pembeli tiap-tiap toko/hari =5 orang Jumlah pembeli di pasar = 50org x 30hr x 12bln =18000 org Harga rata-rata =Rp 50.000 Jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli/tahun = 360 buah Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui berapa total permintaan pasar selama satu tahun, dengan menggunakan rumus: Q = n x p x q Q = 18.000org x Rp50.000 x 360buah Q = Rp324.000.000.000

3.       Meramal Permintaan Mendatang

 Berdasarkan rata-rata jumlah kunjungan per orang perhari, rata-rata pendapatan perkunjungan, berdasarkan jumlah pelanggan baru yang datang, dan berdasarkan besarnya pesanan yang diterima, maka dapat disimpukan bahwa usaha ini akan dapat mengalami kemajuan setiap tahunnya.

4.       Segmentasi, Target dan Posisi di Pasar

 a. Segmentasi Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen, yang akan menjadi segmen pemasaran produk ini adalah masyarakat yang ada di Palembang.

b. Target Setelah menentukan segmentasi pasar, maka yang akan dijadikan target pemasaran produk ini adalah pria dan wanita yang tinggal di daerah kota Malang dengan kisaran usia antara 12-40 tahun. Produk ini banyak diminati oleh masyarakat baik yang tinggal di kota maupun di daerah-daerah, karena produk inimemberikan kegunaan dan juga kepuasan karena keunikannya, kualitas, kuantitas produk tersebut dan dapat mengikuti selera pemakainya.

c. Posisi Berdasarkan keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti bahan baku yang berkualitas baik, desainnya yang unik, diferensiasi produk pada satu jenis, keberagaman produk yang dihasilkan dan proses produksi yang baik, serta dapat mengikuti selera konsumen, maka posisi produk ini adalah produk yang berkualitas tinggi dan akan disukai oleh target pemasaran produk ini.

5.      Analisis Persaingan

Analisis persaingan ini dilakukan dengan SWOT analisis, yaitu:

a. Strength • Memiliki tim yang berkreativitas tinggi, penuh inovasi dan terampil • Memiliki teknologi yang handal secara kuantitas dan kualitas • Lokasi berada pada tempat yang strategis • Layanan yang memuaskan

b. Weak • Karena usaha ini sudah banyak di kota Malang maka jumlah pesaing menjadi banyak

c. Oportunity • Potensi cukup besar karena masyarakat kota Malang menyukai produk ini, karena produk ini didesain sesuai dengan selera dan berkualitas d. Threat • Krisis ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat • Munculnya pesaing modal yang kuat • Munculnya pesaing dengan kualitas yang lebih baik sesuai keinginan pasar

6.      Bauran Pemasaran

a.       Faktor Harga

Dalam usaha aksesoris ini harga produk yang ditawarkan berkisar dari 2.000- 200.000 dengan kualitas yang baik pada masing-masing produk yang diproduksi.

b.      Faktor Produk

Target yang dituju dalam usaha ini adalah pria dan wanita dengan kisaran usia 12-40 tahun, maka produk yang dihasilkan akan didesain dengan gambar dan bentuk yang unik, warna yang tidak norak, serta dapat mengikuti selera dan keinginan konsumen.

c.       Faktor Promosi

Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, dilakukan usaha promosi. Upaya yang telah dilakukan untuk strategi pengiklanan baru terbatas pada pembuatan brosur dan pamflet yang kami sebarkan ke sekolah-sekolah, kampus-kampus dan tempat-tempat bimbingan belajar dan juga via internet. Strategi publisitas dan public relation penting untuk meningkatkan ketertarikan konsumen, apabila dilakukan dengan baik strategi ini dapat menunjang strategi-strategi promosi lainnya yang akan dilakukan. Kegiatan yang berhubungan dengan publisitas dan publik relation ini adalah keikutsertaan dalam even-even lokal seperti pameran kebudayaan dan festival-festival. Berikut program periklanan yang direncanakan secara terperinci:

 1) Pada tahun pertama promosi yang dilakukan sangat gencar, yaitu dengan menyebarkan poster, pamflet, dan brosur di KotaMalang dan via internet.

2) Grand opening yang akan dilaksanakan pada saat peresmian usaha ini, dimana pada saat itu perusahaan akan memberikan harga promosi untuk menarik pelanggan agar tetap berlangganan dengan produk ini.

3) Pada tahun-tahun berikutnya, promosi yang dilakukan tidak jauh berbeda dari tahun pertama. Hanya kuantitasnya saja yang dikurangi.

      d. Faktor Distribusi

Untuk pendistribusian produk ini, dilakukan melalui transportasi darat, karena daerah pemasarannya tidak begitu jauh.

 

B.                 ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

1.      Pemilihan dan Perencanaan Produk

Untuk menghasilkan aksesoris yang yang unik dan berkualitas diperlukan bahan baku dengan kualitas yang baik pula dan juga kreativitas dan inovasi yang tinggi dari tenaga kerjanya. Aksesoris yang dihasilkan atau diproduksi sendiri berupa dompet gelang, tas sandang, gantungan hp, dompet hp, bantal kursitamu, boneka, tirai manik-manik. Untuk aksesoris yang lainnya kami mengorder dari luar misalnya Batam, Bandung dan Jakarta. Untuk proses pembuatan dompet atau tas dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama-tama potong pola pada busa, bahan kain dan puring sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Kemudian jahit resleting pada bagian puring untuk membuat saku tas atau dompet. Setelah itu jahit bahan kain yang telah dibuat polanya dengan dilapisi busa dan puring. Setelah itu jahit tas atau dompet pada kedua sisi dan jahit resleting pada sisi bagian atas. Setelah berbentuk dompet pada bagian dalam ujung kain disirsak agar benang tidak lepas. Untuk sentuhan akhir diberi hiasan sesuai selera.

2.      Pemilihan Teknologi

Untuk membuat aksesoris ini teknologi yang digunakan sangat sederhana, tetapi dapat memproduksi barang dengan berkualitas, yaitu dengan menggunakan mesin jahit yang telah menggunakan tenaga listrik.

3.      Perencanaan Jumlah Produksi

Dengan pemilihan teknologi yang canggih di atas, yaitu menggunakan mesin jahit dengan tenaga listrik, maka kapasitas produksi dapat dihasilkan 2 kali lipat dari pada menggunakan mesin yang manual yaitu sebanyak 50 buah.

4.      Perencanaan Tata Letak Ruangan

Tata letak ruangan pada suatu usaha sangat penting untuk direncanakan, sebab hal ini berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang nantinya akan berkaitan dengan pendapatan perusahaan. Untuk itu, pada usaha ini letak pabrik dengan gudang dan tempat pemasaran saling berdekatan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengawasan terhadap karyawan yang sedang bekerja. Rencananya tempat produksi akan diletakkan di bagian paling belakang, kemudian gudang dan selanjutnya tempat pemasaran produk.

5.      Pengawasan Kualitas

Agar kualitas produk tetap terjaga, maka hal yang paling penting dilakukan adalah pengawasan terhadap bahan baku yang seharusnya dilakukan oleh orang- orang yang telah dipercaya. Kemudian lakukan pengawasan terhadap proses produksi, apakah masih berjalan sebagaimana mestinya atau apakah ada sistem yang harus diperbaiki. Selain itu, pengawasan terhadap mesin juga perlu dilakukan supaya proses produksi tidak terhambat karena adanya mesin yang rusak dan harus diperbaiki.

 

C.                ASPEK MANAJEMEN

1.      Perencanaan (Planning)

Aspek manajemen pada bagian perencanaan dapat dikaji dari 3 sisi sebagai berikut:

 a. Pendekatan dalam membuat perencanaan berdasarkan pendekatan campuran

 b. Fungsi perencanaan dan rencana atau tujuan perencanaan antara lain:

 c. Bentuk perencanaannya antara lain perencanaan jangka panjang yaitu agar produk ini dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal, nasional bahkan internasional. Perencanaan jangka menengah yaitu terus meningkatkan kualitas, inovasi dan kreativitas. Perencanaan jangka pendek yaitu agar penjualan tahun ini dapat terus meningkat sehingga memperoleh laba yang besar.

2.      Pengorganisasian (Organizing)

 Agar usaha ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan sesuai dengan misi dan visi usaha ini maka perlu dibentuk sebuah organisasi dimana dalam organisasi ini terdiri dari 4 departemen, yaitu departemen keuangan, departemen produksi, departemen pembelian dan departemen pemasaran. Dari pembagian departemen-departemen itu maka dapat ditentukan pembagian kerja dimana pada departemen keuangan melakukan pencatatan atas segala aktivitas aliran kas dan aliran persediaan dan juga menjadi kasir. Departemen produksi melakukan kegiatan produksi atau menghasilkan barang yang terdiri atas menjahit dan mendesain produk. Departemen pembelian melakukan kegiatan pembelian bahan baku serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi kelangsungan operasional. Departemen pemasaran bertugas memasarkan produk baik yang dijual ditoko maupun mengantarkan pesanan ke konsumen, selain itu juga melakukan promosi ke masyarakat. Bentuk organisasi usaha ini adalah garis, karena bercirikan:

 a. Jumlah karyawan relatif sedikit

 b. Organisasi relatif kecil

 c. Karyawan saling mengenal secara akrab

 d. Spesialisasi kerja masih relatif rendah Aga pembagian aktivitas kerja, hubungan fungsi dan aktivitas, serta tingkat spesialisasi aktivitas antar departemen terlihat jelas maka perlu disusun atau dibuat struktur organisasinya,

 

D.                ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

1.      Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan yang akan kami tetapkan adalah perencanaan top-down di mana penentuan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan direkrut telah disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari perusahaan baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Selain itu keputusan atas merekrut sumber daya manusia yang baru didasarkan atas keputusan bersama. Pada tahap awal ini, jumlah tenaga kerja yang kami rencanakan adalah sebanyak tujuh orang yang terdiri dari:

 a. Manager : 1 orang dengan gaji @ Rp300.000

 b. Departemen Keuangan : 1 orang dengan gaji @ Rp250.000

 c. Departemen Produksi : 2 orang dengan gaji @ Rp250.000

 d. Departemen Pembelian : 1 orang dengan gaji @ Rp250.000

 e. Departemen Pemasaran : 1 orang dengan gaji @ Rp200.000

2.      Kompensasi

       Pemberian kompensasi akan diberikan kepada setiap karyawan ketika mengalami peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu. Dan besarnya kompensasi adalah sebesar 5% dari laba yang diperoleh.

3.      Keselamatan kerja

Program keselamatan kerja sangat penting agar setiap karyawan dapat bekerja secara efektif da nefisien selain itu dapat meningkatkan produktivitas. Untuk itu program keselamatan kerja yang diberikan adalah memberi jatah waktu libur selama 1 hari kepada karyawan setiap minggunya.

 

E.                 ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK

1.      Dampak Ekonomi

Pendirian toko aksesoris & kado akan membawa akibat secara khusus terhadap struktur ekonomi masyarakat di lingkungan pendirian toko aksesoris & kado, hal ini dapat dilihat dari peningkatan penghasilan karyawan. Di mana pendapatan rata-rata pekerja akan meningkat dengan gaji yang diterimanya ditambah bonus-bonus yang diberikan apabila jumlah konsumen yang membeli berbagai aksesoris &kado lebih banyak jumlahnya dari waktu- waktu biasanya. Meningkat akibat ketertarikan yang besar pada konsumen terhadap aksesoris-aksesoris dan kado-kado yang dijual di toko kami.

2.      Dampak Sosial

 Pendirian toko aksesoris & kado yang beralamat di Mawar Melati No. 25 ini akan memberikan produk dan jasa kepada seluruh kalangan masyarakat baik dari anak-anak sampai orang dewasa. Dengan adanya rencana pendirian toko aksesoris & kado ini akan membuka peluang untuk menyerap tenaga kerja langsung disekitar lokasi pendirian usaha bisnis ini. Selain itu juga meningkatkan kreativitas anak muda baik disekitar lingkungan bisnis maupun diluar lingkungan bisnis. Hal ini juga membantu program pemerintah dalam menanggulangi masalah keterbatasan lapangan pekerjaan da nmasalah mengenai ketenagakerjaan serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Pendirian toko aksesoris & kado ini akan membawa perubahan tingkat pengetahuan dan perilaku kehidupan, baik bagi karyawan itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar lokasi pendirian toko aksesoris & kado. Perubahan bagi karyawan dapat dilihat melaui kemahiran karyawan dalam mengelola bisnis, mengoperasikan peralatan yang ada serta dapatmenyalurkan kreativitas dari masing-masing karyawan. Dengan adanya bisnis ini kemahiran penggunaan alat- alat untuk membua taksesoris dan kado oleh karyawan diharapkan bertambah sehingga secara langsung dan tidak langsung, jasa ini dapat ikut serta dalam usaha meningkatkan keterampilan masyarakat.

 

F.                 ASPEK YURIDIS

Untuk menjalankan usaha ini, kami akan meminta surat izin kepada Pemda setempat dimulai dari RT/RW dan Kelurahan sebagai lembaga yang berwenang. Hal ini dimaksudkan agar toko aksesoris dan kado yang kami dirikan ini memiliki nilai kekuatan hukum sebagai suatu badan usaha.

 

G.                ASPEK LINGKUNGAN HIDUP 

Pendirian toko aksesoris dan kado sesuai dengan alternatif terbaik menurut analisis lokasi yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat sekitar lingkungan di lokasi toko aksesoris dan kado dan pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut. Sejalan dengan perkembangan bisnis yang pesat dewasa ini dan kemungkinan di masa yang datang, serta menyadari kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan, maka pengembangan bisnis yang dijalankan adalah pengembangan yang ramah lingkungan. Berdasarkan kebijakan tersebut, setiap kegiatan bisnis berkewajiban melaksanakan upaya menyeimbangkan dan melestarikan sumber daya alam serta mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan bisnis ini. Dalam tahap pembinaan melalui kegiatan dibalai-balai Litbank bisnis, telah dilakukan upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan bisnis dengan memberikan informasi tentang teknologi pengendalian pencemaran bisnis serta bantuan penelitian dan pengembangan dalam pengelolaan limbah atau sisa buangan bisnis. Khususnya untuk kelompok industri kecil, pemerintah berkewajiban melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap pencemaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan izin lokasi mana yang bersih lingkungan dan mana yang perlu diadakan pengamanan dan pengawasan terhadap pencemaran yang akan terjadi.

 

 

H.                ASPEK FINANSIAL 

1.    Rencana Keuangan Rencana keuangan mencakup seluruh masalah keuangan perusahaan, baik pendapatan maupun biaya-biaya mulai dari investasi awal sampai dengan rencana pendapatan ke depan. Pada rencana keuangan ini direncanakan untuk dua belas (12) bulan ke depan.

2.    Rencana Kebutuhan Keuangan Tujuan dari rencana kebutuhan keuangan adalah meringkas secara terperinci tentang biaya-biaya pengembangan dan operasional bisnis, memproyeksikan kebutuhan pendanaan, memproyeksikan keuntungan yang diharapkan dan lainnya. Toko aksesoris membutuhkan modal yang cukup besar. Perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan serta biayanya pada awal investasi tergambar pada tabel berikut.

 


 

BAB III
KESIMPULAN

 

Dari analisis yang komprehensif perihal usaha aksesoris dan kado dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

 1. Mengingat persaingan dengan usaha yang sejenis masih relative rendah khususnya di daerah Sukarami karena sebagian besar toko-toko aksesoris terpusat di daerah pasar, maka masih terdapat pasar yang luas bagi toko-toko sejenis untuk membuka usahanya.

2. Pemasaran yang direncanakan oleh toko aksesoris dan kado ini telah sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat Kota Palembang. Selain itu toko ini dilengkapi dengan fasilitas pemasaran lewat internet sehingga memudahkan bagi pelanggan atau calon pelanggan terutama yang berada di daerah-daerah untuk membeli produk-produk sesuai dengan selera pelanggan.

3. Mengenai masalah teknologi, kami menggunakan mesin jahit biasa karena jumlah produksi disesuaikan dengan permintaan sehingga mesin jahit yang kami miliki sebanyak dua buah.

 4. Jika memiliki latar belakang keuangan dan pemasaran kuat serta didukung oleh administrasi dan sumber daya manusia yang berkualitas, pihak manajemen akan dapat menjalankan usaha ini sebagaimana mestinya.

5. Dana yang dibutuhkan untuk investasi bisnis ini masih tergolong relatif kecil .

6. Usaha aksesoris ini tidak menimbulkan pencemaran lingkungan karena sisa-sisa bahan hasil produksi berupa sampah kering selain itu masih dapat digunakan. Dari keseluruhan aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen, sumber daya manusia, fiansial, ekonomi, sosial dan politik, lingkungan hidup, lingkungan industri, bisnis aksesoris dan kado ini dinyatakan layak

 


Continue reading Studi Kelayakan Bisnis pada Toko Aksesoris CV.Barokah

Makalah Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis : Aspek Pasar

ASPEK PASAR

    Makalah    
Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Kelompok
Program Study Ekonomi Islam

Disusun oleh Kelompok 8  :

1.     M. Alimul Hakim     : 13190149
2.     Kaili                          : 13190129

Dosen Pembimbing     : CYLVIA VITRA NORA S.Pd. M.SI.
Mata Kuliah                : Studi Kelayakan Bisnis
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
UIN RADEN FATAH
PALEMBANG
2015


Kata Pengantar


Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah Kami Panjatkan Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang masih memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya kepada kami sehingga bisa menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Aspek Pasar”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang diberikan oleh dosen sebagai tugas mata kuliah studi kelayakan bisnis, selain itu juga sebagai pengembangan wawasan ilmu ekonomi islam, sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan juga orang lain.
Akhirnya kami menyadari bahwa dalam makalah ini pastinya banyak kesalahan dan kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan dosen pembimbing agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.



                                                                                    Palembang, 11 Oktober 2015



                                                                                                                                                                      Penulis



BAB I
PEND
AHULUAN


A.    Latar Belakang


Sebelum memasuki bisnis hendaknya dilakukan analisis terhadap pasar potensial yang akan dimasuki. Sehingga pasar potensial bagi produk yang dihasilkan.
Faktor utama yang perlu dinilai dalam aspek pasar dan pemasaran, antara lain Jumlah permintaan produk dimasa lalu dan masa kini serta kecenderungan permintaan dimasa yang akan datang, bagaimana perusahaan mengukur permintaan pasar, dan meramalkan permintaan di masa yang akan datang, pertumbuhan permitaan suatu produk, persaingan antar pelaku usaha, dan siklus hidup produk perusahaan.
Melalui makalah ini kami ingin memaparkan langkah awal yang harus diperhatikan ketika ingin membangun bisnis, juga sebagai pemenuhan tugas kelompok mata kuliah studi kelayakan bisnis yang telah diberikan oleh dosen pembimbing.


1.      Apa Saja Luas Pasar ?
2.      Bagaimana Mengukur dan Meramal Permintaan &Penawaran ?
3.      Bagaimana Pertumbuhan Permintaan (Trend Proyeksi) ?
4.      Bagaimana Persaingan Antar Produsen ?
5.      Bagaimana Siklus Hidup Produk ?
6.      Bagaimana Ketergantungan Usaha Terhadap Produsen, Konsumen, Sumber Daya Alam ?


BAB II
PEMBAHASAN



Adapun jenis struktur pasar yang ada dapat dikelompokkan ke dalam :
a.       Pasar Persaingan Sempurna adalah suatu pasar dimana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu tidak dapat mempengaruhi harga barang di pasar.
b.      Pasar Persaingan Monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan mempunyai ukuran-ukuran yang relative sama besarnya.
c.       Pasar Oligopoly adalah sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual.
d.      Pasar Monopoli adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja.

Dalam prakteknya kelompok pasar terdiri dari :
a.       Pasar Konsumen adalah pasar dimana individu dan rumah tangga dapat membeli/memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi sendiri.
b.      Pasar Industrial adalah dimana pihak-pihak yang membeli barang dan jasa digunakan kembali untuk menghasilkan barang dan jasa lain atau disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung.
c.       Pasar Reseller adalah suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang melakukan penjualan kembali barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan.
d.      Pasar Pemerintah adalah yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang dan jasa untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah.



a.       Mengestimasi total permintaan pasar
Total permintaan suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu dalam suatu lingklungan pasar tertentu
b.      Mengestimasi wilayah permintaan pasar
Dalam wilayah yang terbaik serta mengalokasikan anggaran permasaran yang optimal dapat dilakukan dengan dua metode:
·     Market Build Up
Digunakan terutama oleh perusahaan barang industri untuk mengidentifikasi semua pembeli potensial dalam setiap pasar dan mengestimasi pembelian potensialnya.
·     Market Indek
Digunakan terutama oleh perusahaan barang konsumsi dengan mengidentifikasi faktor-faktor pasar yang ada korelasinya dengan potensi dan menggabungkannya dalam indek tertimbang.
c.       Mengestimasi penjualan aktual dan pangsa pasar
Dilakukan dengan mengidentifikasi para pesaing dan mengestimasi penjualan mereka.


a.       Survei Niat Pembeli
Menanyakan kepada pembeli secara langsung untuk mendapatkan jawaban yang objektif
b.      Pendapat Para Tenaga Penjual
Perusahaan meminta tenaga penjualnya mengestimasi penjualan produk untuk daerah masing-masing, kemudian estimasi individu dijumlahkan untuk ramalan penjualan keseluruhan.
c.       Pendapat Para Ahli
Pendapat yang dihasilkan berdasar data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi maupun para praktisi.
d.      Analisis Penjualan Masa Lalu
Ramalan penjualan dapat disusun berdasarkan penjualan yang lalu
e.       Metode Uji Pasar
Bila pembeli tidak merencanakan pembelian mereka secara saksama atau para pakar tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji pasar secara langsung perlu dilakukan. Uji pasar langsung diperlukan terutama untuk meramalkan penjualan produk baru atau penjualan produk yang sudah ada.



Proyeksi trend (Trend projection) digunakan apabila pola permintaan masa yang akan datang dipengaruhi oleh pertumbuhan (Trend), musim (Seasonal), siklus (Cyclical) dan komponen lain (Irreguler component)
Penggunaan hubungan tingkat kebutuhan dengan variabel/faktor dominan yang mempengaruhi kebutuhan (model Kausal) Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi bukan waktu.



Dalam aspek pasar juga perlu mempelajari tentang faktor persaingan, baik mengenai usaha yang telah ada maupun usaha yang mungkin didirikan pada masa yang akan datang, terutama yang menyangkut luas usaha, teknologi yang digunakan, sumber modal, kebijakan yang digunakan, peranannya dalam menguasai konsumen, serta kelemahan dan keunggulan para pesaing.
Mungkin dengan adanya informasi tentang saingan, kita akan memutuskan tidak dapat bersaing atau dengan adanya informasi saingan, ternyata usaha yang didirikan lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan saingam. Demikian pula mungkin dengan adanya informasi tentang saingan, usaha yang akan didirikan dapat disempurnakan dari kelemahan-kelemahan saingan.



Produk memiliki umur yang terbatas, penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbedam laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda, produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap siklus hidupnya.
Siklus Kehidupan produk (product life cycle) adalah konsep penting dalam pemasaran yang memberikan pemahaman tentang dinamika suatu produk yang kompetitif. Pada saat yang sama konsep itu terbukti, dapat menyesatkan bila tidak digunakan hati – hati .
1.      Tahap Perkenalan
periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Tidak ada laba, karena besarnya biaya-biaya untuk perkenalan produk.
2.      Tahap Pertumbuhan
periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar.
Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai
3.      Tahap Kedewasaan Dan Kejenuhan
periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
4.      Tahap Kemunduran/Penurunan
periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba menipis.
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut.



Hubungan antara produsen dan konsumen merupakan sebuah hubungan sebab akibat yang selalu beriringan antara satu dan lainnya. Bisa dikatakan bahwa tanpa adanya konsumen maka kegiatan produsen dalam memproduksi barang tidak akan berjalan dengan lancar bisa pula akan mengalami kebangkrutan, begitu pula sebaliknya. Tanpa adanya produsen konsumen akan kesulitan bahkan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan.
Dalam kehidupan ekonomi, kedua kegiatan tersebut akan saling berpengaruh. Dimana produsen sebagai penyedia layanan dan konsumen sebagai pemakai layanan akan berusaha untuk mencapai kepuasan-kepuasan maksimum masing-masing.
Begitu juga sumber daya alam memberikan peranan terhadap kegiatan ekonomi. Kebutuhan baik itu rumah tangga maupun perusahaan semuanya dipastikan diperoleh dari alam, dimana perusahaan akan meningkatkan nilai ekonomi dari sumber daya alam dan lingkungan yang di eksploitasi dengan cara memproduksinya. Dari hasil produksi akan ada dua produk yang dihasilkan yang pertama produk konsumsi dan yang kedua sisa hasil produk.


BAB III
PENUTUP



1.      Beberapa Luas Pasar diantaranya :
Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Persaingan Monopolistik, Pasar Oligopoli, Pasar Monopoli, Pasar Konsumen, Pasar Industrial, Pasar Reseller, Pasar Pemerintah
2.      Cara Mengukur Permintaan Ialah :
a.       Mengestimasi total permintaan pasar
b.      Mengestimasi wilayah permintaan pasar
c.       Mengestimasi penjualan aktual dan pangsa pasar
Cara Meramal Permintaan & Penawaran Mendatang Ialah :
a.       Survei Niat Pembeli
b.      Pendapat Para Tenaga Penjual
c.       Pendapat Para Ahli
d.      Analisis Penjualan Masa Lalu
e.       Metode Uji Pasar
3.      Proyeksi trend (Trend projection) digunakan apabila pola permintaan masa yang akan datang dipengaruhi oleh pertumbuhan (Trend), musim (Seasonal), siklus (Cyclical) dan komponen lain (Irreguler component).
4.      Dalam aspek pasar juga perlu mempelajari tentang faktor persaingan, baik mengenai usaha yang telah ada maupun usaha yang mungkin didirikan pada masa yang akan datang, terutama yang menyangkut luas usaha, teknologi yang digunakan, sumber modal, kebijakan yang digunakan, peranannya dalam menguasai konsumen, serta kelemahan dan keunggulan para pesaing.
5.      Siklus Kehidupan Produk :
a.       Tahap Perkenalan
b.      Tahap Pertumbuhan
c.       Tahap Kedewasaan Dan Kejenuhan
d.      Tahap Kemunduran/Penurunan
6.      Ketergantungan usaha terhadap produsen sangatlah berarti karena produsen bertindak sebagai faktor produksi yang memproduksi barang/jasa dan memenuhi kebutuhan, begitu juga terhadap konsumen yang bertindak sebagai pemakai produk/jasa konsumen, tanpa adanya konsumen maka suatu usaha akan mengalami kebangkrutan, dan sumber daya alam juga sangat berpengaruh dalam kegiatan usaha sebagai bahan baku yang dibutuhkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang yang nantinya akan dijual kembali kepada konsumen. 



DAFTAR PUSTAKA


Amir Taufiq, 2005, Dinamika Pemasaran Jelajah & Rasakan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Angipora, P. Marius. 1999, Dasar-Dasar Pemasaran, Cetakan Pertama. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir, SE, MM & Jakfar, SE, MM, 2006, Studi Kelayakan Bisnis ; Jakarta: Kencana.
Philip Kotler, 2005, Manajemen Pemasaran,  Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Umar, Husein, 2003,  Studi Kelayakan Bisnis Besar, Edisi 2. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.




Continue reading Makalah Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis : Aspek Pasar