Istilah
peta berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa, yang artinya taplak atau kain
penutup meja. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta adalah kartografi. Peta
adalah sebuah gambaran permukaan Bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan
skala tertentu. Peta umumnya dibuat dalam berbagai bentuk. Di antaranya, peta
konvensional (gambar datar) dan peta digital yang bisa ditampilkan pada
komputer dan smartphone. Dengan menggunakan peta, kita bisa melihat sebagian
atau seluruh permukaan Bumi atau suatu wilayah.
Peta yang baik harus memberikan informasi yang benar agar si
pembaca mudah untuk membacanya dan tidak tersesat. Maka dari itu, dalam
pembuatan sebuah peta harus meliputi 10 unsur peta. Unsur-unsur tersebut bakal
memudahkan pembaca untuk memahami peta sbb:
1. Judul Peta
Judul peta adalah sebuah identitas dari apa yang ada didalam peta. Biasanya judul diletak di bagian pojok kanan atas, atau di bagian yang orang mudah untuk melihatnya. Tanpa adanya judul peta, orang yang membaca bakal kebingungan isi dari peta yang dimilikinya.
2. Petunjuk Arah
Petunjuk arah merupakan komponen yang sangat penting di dalam peta.
Dengan adanya petunjuk arah mata angin pembaca dapat mengetahui mana arah
barat, timur, selatan, atau utara. Petunjuk arah bisanya disimbolkan dengan
mata panah dan huruf U sebagai petunjuk arah utara.
3. Skala Peta
Skala peta menunjukan perbandingan luas sebenarnya dengan luas yang
digambarkan di peta. Skala peta biasanya dinotasikan dengan 1 : sekian, semakin
besar skalanya maka semakin besar pula wilayah yang digambarkan pada peta.
Skala peta dibagi menjadi dua, yaitu skala garis dan skala angka.
Skala Garis (Grafis)
Skala garis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu. Skala garis biasanya diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda
Skala Angka (Numerik)
Skala angka adalah skala yang berupa angka, biasanya skala angka
diletakan di bagian pojok kanan atas. Contoh dari skala angka :
Peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan
500 ribu cm atau 5 km jarak sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm
pada peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km jarak sebenarnya.
4. Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber peta juga unsur yang tak kalah penting dari unsur-unsur
lainnya, dengan adanya sumber peta itu menunjukan kevalidan dan keakuratan data
sebuah peta, apakah dari sumber yang terpercaya atau tidak.
Sumber peta adalah nama perseorangan atau lembaga yang menerbitkan
peta tersebut, misalnya Bakosurtanal, BPN, dan Jawatan Topografi Angkatan
Darat, sementara tahun pembuatan berkaitan dengan kondisi kesesuaian faktual
keadaan sebenarnya dengan data yang digambarkan pada peta.
5. Legenda Peta
Legenda adalah kumpulan informasi yang ditunjukan pada peta untuk
menjelaskan simbol-simbol tertentu. Dengan adanya legenda pengguna peta bisa
paham simbol yang ada di dalam peta itu bermakna apa. Biasanya legenda
diletakan pada sebuah kotak khusus di samping peta.
6. Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis yang dapat menunjukan letak
astronomis suatu wilayah. Garis astronomis dibagi menjadi dua, yaitu garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang membagi wilayah secara
vertikal dan letaknya sejajar dengan khatulistiwa (LU-LS), sedangkan garis
bujur adalah garis yang membagi wilayah secara horizontal dan letaknya tegak
lurus dengan khatulistiwa (BT – BB).
7. Simbol Peta
Simbol merupakan komponen peta yang cukup vital untuk menyampaikan
pesan seorang kartograf (pembuat peta) kepada para pengguna peta. Simbol terletak
menyebar di dalam sebuah peta. Simbol yang ada di peta dibagi menjadi beberapa
jenis
Simbol Berdasarkan Bentuknya
1. Simbol Titik
Digunakan untuk mewakili sebuah tempat, misalnya simbol kota, kecamatan, bandara, stasiun, pelabuhan.
2. Simbol Garis
Simbol garis, digunakan untuk mewakili kenampakan sungai, jalan, rel, batas propinsi, batas negara.
3. Simbol Area/Wilayah
Simbol wilayah, digunakan untuk menunjukkan kenampakan area (memiliki volume) seperti rawa, hutan, pesawahan dll.
4. Simbol Aliran
Simbol aliran, digunakan untuk menunjukkan alur atau gerak suatu
barang/komoditas.
Simbol Berdasarkan Sifatnya
1. Simbol Kuantitas
Simbol kuantitas, digunakan untuk menyatakan kenampakan dalam bentuk jumlah.
2. Simbol Kualitatif
Simbol yang digunakan untuk menunjukan perbedaaan fenomena
8. Warna Peta
Selain dapat menambah daya tarik tampilan sebuah peta, warna ternyata juga dapat menjadi sebuah simbol khusus yang juga digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Warna pada peta umumnya digunakan untuk menunjukan perbedaan topografi dari sebuah permukaan bumi. Simbol warna pada peta dibagi menjadi beberapa jenis.
a). Merah dan Hitam
Di dalam sebuah peta, warna merah dan hitam umumnya dipakai sebagai
warna sebuah objek hasil budaya umat manusia. Jalan, batas daerah, ibukota, rel
kereta api, dan lain sebagainya. Selain itu, warna merah dan hitam juga kerap
digunakan untuk menandai apakah sebuah gunung berapi masih aktif atau tidak.
Segitiga merah mewakili gunung aktif, sementara warna segitiga hitam mewakili
gunung yang tidak aktif.
b). Warna Hijau
Warna hijau termasuk warna yang sering digunakan untuk menandai
suatu wilayah. Warna ini dipakai untuk menandai kenampakan vegetasi. Selain
itu, warna hijau juga biasa digunakan untuk menandai dataran rendah dengan
ketinggian
c). Warna Kuning, Oren, dan Coklat
Ketiga warna diatas mewakili dataran tinggi, warna ditentukan
berdasarkan ketinggian tempat
Warna kuning muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara
500 sd 1.000 mdpl.
Warna kuning cerah menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara
1.000 sd 1.500 mdpl.
Warna kuning pekat menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara
1.500 sd 2.000 mdpl.
Warna oren muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara
2.000 sd 2.500 mdpl.
Warna oren tua menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 2.500
sd 3.000 mdpl.
Warna coklat muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara
3.000 sd 3.500 mdpl.
Warna coklat tua menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara
3.500 sd 4.000 mdpl.
d). Warna Biru
Untuk wilayah perairan diwakili dengan warna biru, Warna ini
memiliki beberapa tingkatan kecerahan untuk menunjukan kedalaman wilayah
perairan yang dimaksud. Semakin pekat warna biru ditunjukan pada sebuah wilayah
di peta, maka semakin dalam pula wilayah perairan yang sebenarnya. Warna biru
dapat mewakili wilayah perairan laut, danau, dan sungai. Untuk lebih jelasnya
bisa lihat gambar di bawah
e). Warna Putih
Warna putih adalah warna yang dapat mewakili kenampakan gletser
atau lapisan es.
9. Lettering
Lettering adalah semua tulisan yang digunakan untuk mempertegas
maksud dari sebuah simbol pada peta. Sebagai contoh, sebuah simbol area
berbentuk segitiga merah terletak di tengah daratan Provinsi Jawa Tengah. Para
pengguna peta yang awam tentu akan bingung dengan adanya simbol tersebut.
Dengan dilengkapi tulisan “Gunung Merapi”, maka diharapkan para pengguna peta
dapat lebih memahami maksud dari simbol segitiga merah yang digambarkan.
10. Inset
Inset adalah sebuah peta kecil yang ada di dalam peta utama, biasanya
terletak dibagian bawah. Berdasarkan fungsinya, inset dibedakan menjadi 3
macam, yaitu inset penunjuk lokasi (untuk menunjukkan letak daerah yang belum
dikenali), inset penjelas (untuk memperbesar daerah yang dianggap penting), dan
inset penyambung (untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama).
Contoh gambar Tugas menggambar Peta
0 Comments:
Posting Komentar
Bagikan Komentarmu