Faktor Pendorong dan Penghambat, Saluran-saluran dan Dampak Mobilitas Sosial

 

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

1.         Faktor Struktural

Negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi, setiap  warga negara Indonesia dapat mencapai status sosial berupa jabatan politik yang tinggi. Kedudukan yang tinggi bukan lagi didasarkan pada keturunan, tetapi  pada kemampuan hingga kemudian dipercaya menjadi pemimpin.

2.         Faktor Individu

Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. keberhasilan individu dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas sangat ditentukan sikap dan perilaku individu semakin baik individu seseorang maka semakin besar peluang mereka mengalami mobilitas sosial ke atas.

3.         Faktor Sosial

Setiap orang pasti  ingin meningkatkan status sosialnya, itulah mengapa manusia berusaha giat dalm belajar dan berusaha dalam rangka menjadi orang yang berhasil/sukses seperti oranglain atu bahkan lebih sukses darinya.

4.         Faktor Ekonomi

Keadaan ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Kalian dapat memperhatikan berbagai fenomena masyarakat   di sekeliling kita. Masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya.

5.         Faktor Politik

Apabila situasi politik dalam negeri tidak menentu maka akan sulit terjadinya mobilitas sosial masyarakat begitu juga sebaliknya.

6.         Kemudahan dalam Akses Pendidikan

Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan.


 

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

1.      Kemiskinan

Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas.

2.      Diskriminasi

Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bangsa, suku, ras, agama, golongan. Pembedaan terjadi inilah yang menjadi penghambat, karena adanya ketidakadilan dalam masyarakat.

 

Saluran-saluran Mobilitas Sosial

Bagaimana mobilitas sosial itu terjadi? Berikut ini merupakan saluran-saluran mobilitas sosial.

1.      Pendidikan

Pendidikan merupakan saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.

2.      Organisasi Politik

Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi.

3.      Organisasi Ekonomi

Organisasi ekonomi ini pada umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal.

4.      Organisasi Profesi

Organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan profesinya.

 

Dampak Positif Mobilitas Sosial

1.         Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju

Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang.

2.         Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial

Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Hal itu berarti perlu peningkatan kualitas pendidikan.

3.         Meningkatkan Integrasi Sosial

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat akan mendapat respon yang berbeda dari masyarakat lain. Respon tersebut dapat berupa tentangan, namun juga dapat berupa penerimaan. Penerimaan pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

 

Dampak Negatif Mobilitas Sosial

1.         Terjadinya Konflik

Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi. Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik. Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan bisa menjelma menjadi konflik.

Persaingan ataupun konflik perlu disikapi dengan bijaksana. Persaingan tidak dapat dihindarkan, tetapi persaingan yang tidak sehat akan menyebabkan konflik. Karena itulah, setiap perubahan sosial hendaknya selalu dikelola dengan sikap yang positif. Dengan demikian, tiap individu atau kelompok sosial yang berhasil atau gagal dalam usaha melakukan mobilitas sosial ke atas sama-sama ikhlas menerima kenyataan.

2.      Gangguan Psikologis

Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya.




Bisa juga membaca materi lengkapnya di Buku Paket Mata Pelajaran IPS klik disini 

Setelah membaca materi bisa mengerjakan soal latihan klik disini

 

0 Comments:

Posting Komentar

Bagikan Komentarmu