Kamboja
1) Identitas Negara
Bendera Kamboja Lambang Kamboja
2) Keadaan
Alam
a) Letak
dan Batas Negara
Kamboja terletak pada 10o LU-15o LU
dan 102o BT–108o BT. Kamboja mempunyai wilayah seluas 181.300 km2.
Batas wilayah Kamboja:
Utara : Negara Thailand dan Laos
Timur : Vietnam
Selatan : Laut Cina Selatan (Teluk Siam)
Barat : Thailand
b) Iklim
Kamboja
beriklim tropis muson, dengan musim hujan pada bulan November– Mei. Iklim ini
dipengaruhi iklim muson timur laut, sehingga dalam bulan Januari sebagian besar
daerahnya menerima curah hujan kurang dari 50 mm tiap bulan. Dalam kurun
Juni–Oktober, angin bertiup dari arah laut. Tiupan angin musim barat daya
menyebabkan daerah ini banyak menerima curah hujan. Daerah Pegunungan Elephant
dan Pegunungan Cardamon dapat menerima curah hujan sampai dengan 3050 mm per
tahun. Dataran Tonle Sap yang terletak di daerah bayangan hujan menerima curah
hujan kurang dari 1525 mm per tahun. Suhu rata-rata per tahun di wilayah
Kamboja mencapai sekitar 27oC.
c) Bentang
Alam
Sampai
sekarang, Sungai Mekong merupakan sungai yang terpenting di Kamboja. Sungai ini
melintasi Kamboja dari utara ke selatan, sepanjang 500 kilometer. Sungai Mekong
dapat dilalui kapal-kapal yang melintas dari delta Sungai Mekong di Vietnam
sampai ke Phnom Penh.
Tonle Sap
merupakan danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Kamboja. Danau ini
dihubungkan ke Sungai Mekong melalui sebuah anak sungai kecil yang bernama
Tonle Sap (memiliki nama yang sama dengan danau tersebut). Sungai ini mengalir
dari Danau Tonle Sap, ke Sungai Mekong. Namun, sepanjang musim hujan, yaitu
pada bulan Juni hingga Oktober, arah aliran Sungai Tonle Sap berbalik dari
Sungai Mekong menuju ke Danau Tonle Sap. Hal ini mengakibatkan banjir yang
sangat parah di daerah-daerah sekitar danau. Pada saat itu, ukuran Danau Tonle
Sap bertambah besar menjadi lebih dari dua kali lipat dari ukuran biasanya.
Kamboja Tengah
merupakan sebuah daerah yang subur. Pegunungan- pegunungan yang berjajar
membentuk setengah lingkaran menjadi perbatasan alamiah antara Kamboja dan
Thailand. Di sebelah barat, terdapat Gunung Cardamon dan di sebelah tenggara
Gunung Gajah, sedangkan di sebelah utara Pegunungan Dankret. Gunung tertinggi
di Kamboja adalah Phnom Aural, yang berada di Pegunungan Cardamon, dengan
ketinggian 1.813 meter.
3) Penduduk
Kamboja
tergolong negara dengan jumlah penduduk sedikit di Asia Tenggara, yakni 15,4
juta jiwa (2015). Pertumbuhan sebesar -0,2% per tahun. Kelompok penduduk yang
dominan di Kamboja adalah etnis Khmer, sekitar 85% jumlah penduduk Kamboja.
Sisanya adalah etnis Vietnam, lalu diikuti etnis Tiongkok, sekitar 100.000 muslim
Cham, serta beberapa dari suku primitif. Orang-orang Vietnam masih mencakup 5%
dari jumlah keseluruhan penduduk Kamboja, atau data lain bahkan 10% dari jumlah
penduduk.
Dibandingkan
dengan etnis Vietnam, etnis Tiongkok berintegrasi dengan baik dengan penduduk
Khmer. Sebelum Khmer Merah mengambil alih kekuasaan pada tahun 1975,
orang-orang Tiongkok atau orang-orang Khmer, memainkan peranan yang sangat
penting bagi perekonomian dan politik di Kamboja. Lon Nol, seorang diktator
yang menguasai Kamboja sebelum Khmer Merah, memiliki seorang kakek yang berasal
dari Tiongkok.
4) Perekonomian
Mata
pencaharian penduduk Kamboja bertumpu pada bidang pertanian dengan sistem
pengolahan yang masih tradisional. Industri besar tidak dimiliki Kamboja.
Perang yang berlangsung di negara tersebut telah meluluhlantakkan sektor
industri. Kurangnya sumber daya manusia yang terampil, bahan mentah, suku
cadang, dan minimnya sarana transportasi dan telekomunikasi juga menjadi
penyebab terpuruknya sektor industri. Industri yang menjadi andalan di Kamboja
terbatas pada industri semen dengan skala yang tidak besar, industri kayu, dan
industri rokok.
Saat ini,
seiring dengan kondisi negara yang mulai stabil, perdagangan sudah mulai
menunjukkan peningkatan. Pemerintah terus berupaya mengusahakan penambahan
jalur-jalur transportasi darat, baik jalan raya, maupun rel kereta api.
Negara-negara yang menjadi rekan dagang Kamboja terutama Rusia, Vietnam, dan negara-negara
sosialis lain. Berdasarkan data tahun 2003, GDP Kamboja telah mencapai U$$
4,215 pada tingkat harga pasar.
5) Sumber
Daya Alam
Kamboja merupakan daerah yang
memiliki sumber daya alam yang kurang sebanding dengan luas wilayahnya. Sumber
daya alam paling dominan terdapat pada bidang pertanian. Perang yang
berkepanjangan menyebabkan produksi dari sektor pertanian mengalami penurunan.
Sebelum perang meletus, Kamboja mampu melakukan ekspor beras, tetapi kini
justru mengandalkan beras dari negara lain. Pertanian di negara itu berada di
sepanjang Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap. Selain itu, dijumpai di
plato-plato tanah basalt di Provinsi Kompong Cham dan Provinsi Rotanokiri.
6) Kerja
Sama
Saat ini, kerja
sama yang diikuti oleh Kamboja yaitu melalui badan-badan PBB, seperti ILO,
UNESCO, WHO serta forum kerja sama lain yang dilakukan dengan suatu negara
(bilateral) dan organisasi internasional dalam kawasan regional ataupun
internasional. ASEAN adalah organisasi regional yang diikuti, sementara
organisasi internasional di antaranya ESCAP, IAEA, IDA, IBRD, IFC, dan
organisasi lain.
Antara
Indonesia dan Kamboja terjalin hubungan politik dan keamanan, dengan saling
menempatkan duta besarnya. Selain itu, Indonesia juga ikut berperan dalam usaha
menyelesaikan pertikaian di Kamboja melalui Jakarta Informal Meeting (JIM) dan
pengiriman pasukan Garuda XII pada tahun 1992 di bawah UNTAC untuk menjaga
perdamaian di Kamboja.
Vietnam
Nama resmi :Cong Hoa Xa Hol Chu Viet
Nam (Republik Sosialis Vietnam)
Ibu kota : Hanoi
Pemerintahan : Republik
Komunis
Kepala Negara : Ketua Dewan
Negara
Kepala pemerintahan :
Perdana Menteri
Bahasa utama : Vietnam (resmi), selain itu digunakan bahasa Prancis, Cina,
Inggris, Khmer
Agama utama : Buddha (Buddha), Kong Hu Chu, Kristen dan
Islam Disebut bangsa Vietnam
Rakyat Penduduk, th. 2015 : 91,7 juta jiwa
Mata uang : Dong. Uang kertas Vietnam
terdiri dari satuan 200 Dong, 500 Dong, 1.000 Dong, 2.000 Dong, 5.000 Dong,
10.000
Dong,
20.000 Dong dan 50.000 Dong. (1 dong = 10 hao)
Hari kemerdekaan : 2 Juli 1976
Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca
1) Identitas Negara
2) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Di sebelah barat, Vietnam berbatasan dengan Teluk Siam, Laos dan Kamboja; di sebelah utara berbatasan dengan Tiongkok; serta di sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Secara astronomis, Vietnam terletak antara 23o LU–9o LU dan 105o BT–109o BT. Luas wilayahnya adalah 513.120 km².
b) Iklim
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, Vietnam memiliki dua
daerah iklim yang berbeda. Daerah bagian utara beriklim sedang dan di daerah
bagian selatan iklimnya tropis atau panas. Di daerah yang beriklim sedang,
dikenal dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dari bulan November sampai
bulan April, dan musim panas dari bulan Mei sampai bulan Oktober. Daerah yang
beriklim tropis, seperti di negara-negara lain di Asia Tenggara, terdiri dari
tiga musim, yaitu musim dingin dari bulan November sampai bulan Januari, musim
panas dari bulan Februari sampai bulan April atau Mei, dan musim hujan dari
bulan Mei atau Juni sampai bulan Oktober. Pada waktu musim hujan di Asia
Tenggara, sekitar bulan Juni sampai permulaan bulan November, Vietnam dan juga
Filipina serta Pantai Cina Selatan di Hongkong, biasanya dilanda angin topan.
c) Bentang Alam
Vietnam merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia
Tenggara yang menempati wilayah seluas ±325.000 km2. Ibu kotanya adalah Hanoi.
Bentuk negaranya Republik Sosialis, sedangkan lagu kebangsaannya For Ward
Soldier. Vietnam hanya berukuran 6,25% luas wilayah kesatuan Indonesia. Vietnam
mempunyai dua zona iklim yakni iklim sedang di utara dan iklim tropis di bagian
selatan.
Secara
geografis, Vietnam terdiri dari lima wilayah:
• Daerah pegunungan utara yang mencapai
ketinggian ± 3000 meter.
• Delta Sungai Merah (di mana Hanoi
terletak).
• Barisan Pegunungan Annam, yang
berhubungan dengan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
• Garis pesisir pantai yang sempit
antara Barisan Pegunungan Annamite dan Laut Cina Selatan.
• Delta Sungai Mekong di sebelah
selatan Vietnam.
Sejumlah
ciri fisik/bentang alam menonjol lainnya antara lain:
Titik
tertinggi : Puncak Fansipan (3.143 m) Titik terendah : Paras laut
Sungai
utama : Sungai Mekong dan Merah
Kota
utama : Hanoi, kota Ho Chi minh,
Haipong, Cholon, Hue, dan Danang
3) Penduduk
Penduduk
Vietnam berjumlah sekitar 91,7 juta jiwa pada tahun 2015, dengan pertumbuhan
0%. Vietnam merupakan negara berpenduduk nomor dua terbesar di Asia Tenggara
setelah Indonesia. Secara etnis Vietnam menjadi negara yang homogen di Asia
Tenggara. ± 90% penduduknya orang Vietnam. Meskipun begitu, terdapat banyak
etnis minoritas, meskipun tidak sebanyak di Myanmar dan Indonesia. Sekitar 85%
dari 7 juta penduduk etnis minoritas Vietnam termasuk etnis minoritas asli;
wilayah tempat tinggal mereka adalah barisan pegunungan Vietnam. Kelompok yang
terbesar adalah rumpun Thai dan Hmong. Berbeda dengan di Burma, etnis minoritas
di Vietnam tidak memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan negara bagiannya
mempunyai kekuasaan. Ada sekitar 1 juta etnis China tinggal di pusat kota di
bagian selatan kota. Sejak kaum komunis mengambil alih kekuasaan, orang-orang
Tiongkok mendapat larangan keras menggambarkan fakta bahwa etnis Tiongkok
memainkan peranan dominan pada sistem kapitalis komunis sebelum kaum komunis
mengambil alih kekuasaan.
4) Perekonomian
Produk domestik
bruto (PDB) Vietnam mencapai titik tertinggi pada tahun 2014, yakni US $186,20
miliar (World Bank dari Tradingeconomics, 2015). Pertumbuhan ekonomi Vietnam
sejak tahun 2015 tumbuh 6,28%. Angka ini menyaingi negara-negara lain di ASEAN.
Banyak media memprediksi Vietnam akan menaggantikan Tiongkok sebagai primadona
di Asia. Tahun 2014, Vietnam adalah eksportir terbesar ke Amerika Serikat
se-ASEAN. Sementara itu, investasi asing di dalam negeri mengalami peningkatan
setiap tahunnya hingga sekarang. Berbagai produsen dunia saat ini banyak yang
memindahkan pabriknya dari China/Tiongkok ke Vietnam seperti perusahaan raksasa
elektronik asal Korea, Samsung Electronics.
Vietnam terus
berusaha untuk memandu jalannya pembangunan ekonomi melalui kebijakan Doi Moi
yang menjamin perkembangan yang sehat dari perekonomian dan pembangunan daerah
yang seimbang. Namun demikian, kebijakan ekonomi Vietnam ini melahirkan
distribusi kekayaan yang tidak merata, terutama di daerah pedesaan. Jutaan
petani diusir dari tanah mereka karena perluasan modal. Di tahun 1990-an,
hampir semua rumah tangga di perdesaan (91,8%) punya tanah. Di tahun 2010,
hampir seperempat dari mereka (22,5%) menjadi petani gurem dan tak bertanah. Kebijakan
upah murah menjadi salah satu penarik lainnya bagi para investor. Dalam
beberapa tahun terakhir, kenaikan upah minimum di Vietnam mencapai 21%, namun
masih tergolong kecil, yakni hanya ± 73 US$ atau ± Rp700 ribu per bulan.
Pemulihan ekonomi Vietnam ini ditopang aktivitas di bidang industri pengolahan,
manufaktur, elektronik, dan pembangunan. Penawaran di dalam negeri terus
mengalami pemulihan. Investasi dan konsumsi perseorangan terus membaik.
5) Sumber Daya Alam
Vietnam
terkenal dengan irigasi yang baik. Oleh sebab itu, bidang pertanian masih
menjadi salah satu bidang yang memberikan
kontribusi cukup besar
bagi rakyatnya. Hasil pertanian utama yaitu buah-buahan, sayur-sayuran,
ubi jalar, jagung, tebu, teh, dan kopi. Hasil dari peternakan masih digunakan
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan perikanan memberikan sumbangan
bagi devisa negara melalui kegiatan ekspornya. Pelabuhan laut yang terkenal di
vietnam berada di Teluk Tonkin. Vietnam memiliki luas hutan ± 13,2 juta hektar
yang diliputi oleh jati, kayu hitam, dan kayu merah.
Sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui berupa barang-barang tambang sebagai
berikut:
• Antrasit. Banyak ditemukan di Quang Yen,
sebelah utara Hanoi. Endapan tersebut hingga saat ini merupakan yang terbesar
di Asia Tenggara. Daerah lain yang memiliki endapan antrasit adalah Phan Me dan
Tungengguang.
• Batubara, ditemukan di daerah Nong Son,
sebelah utara Danang.
• Bijih besi, ditambang dan diolah di Thai
Nguyen, Than Hoa, Vinh, dan Hatinh.
• Barang-barang tambang lain, seperti fosfat
di Cao Cai, timah di Tinh Tuc,
grafit di Lao
Kav, dan emas di Bong Mieu.
• Hasil pertanian Padi, karet, jagung, tebu, tepung tapioca, teh, kopi, tembakau, buah-buahan dan sayuran (holtikultura).
6) Kerja Sama
Vietnam
merupakan salah satu negara anggota ASEAN yang pernah menjadi tuan rumah KTT
ASEAN yang ke-6 pada 1998. Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Vietnam
sudah terjalin sejak Vietnam masih mengalami perang saudara dengan pengiriman
pasukan garuda di bawah bendera PBB. Di samping itu, Indonesia pernah
menyediakan salah satu pulaunya, yaitu Pulau Galang di Riau sebagai kamp
pengungsi Vietnam. Hingga saat ini, perkampungan bekas pengungsi di Pulau
Galang masih banyak menyisakan peninggalan para manusia perahu dari Vietnam,
baik itu dalam bentuk benda-benda seperti rumah tinggal yang khas, kuil, sampai
adat istiadat.
Saat ini,
Vietnam menjadi anggota beberapa organisasi internasional, seperti ASEM, FAO,
IBRD, IDA, IFC, IMF, MIGA, UNDP, UNCTAD, GSPT, UNIDO, ILO, UNESCO, WHO, dan
APEC.